Powered By Blogger

Pages

Sabtu, 22 Juni 2013

Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Membuat Undangan (INVITATION)


INVITATION

  1. Making Invitations
  2. Accepting Invitations
  3. Dedining Invitations
  4. Avoiding Invitations
Written Invitations
There are two kinds of written invitations :
a.       Formal Invitations
b.      Informal Invitations

1)      Making Invitations
a.       Would you like to … go for a walk before dinner?
b.      How about … going camping next weekend?
c.       What about … visiting art galleries in this toon?
d.      Would you be interested in … studying English with me?

2)      Accepting Invitations
a.       I’d be delighted
b.      I’d like that very much
c.       That would be very nice
d.      Yes, I would love to
e.       Sure, that sounds like fun
f.       Sure, that sounds great

3)      Dedining Invitations
a.       That you for asking but …
b.      I’d love to but …
c.       That would be nice but …
d.      Thank for asking but …
e.       I have too much to do

4)      Avoiding Invitations
a.       I’ll have to think about it and let you know
b.      I don’t know what my plans are yet let me get back to you
c.       I;m not sure if I can
d.      I’ll let you know soon / tonight / tomorrow

Here is a list of do’s and don’ts to remember when writing formal invitations :
  1. Use the host’s full name. The person’s title goes on the second line.
Gabriel Steven Damanik
Director of Finance
  1. Some other expressions to invite the guest(s) :
·         Requests the pleasure of your company at …
·         Requests the honor of your presence at …
·         Cordially invites you to …
·         Invites you to join us (less formal)
  1. Explain the details of date, time, and place with words instead of number
v  Friday, the twelfth of February
v  At half past six o’clock
  1. Addresses should be written out unless the number cannot be written in a few words. Avoid using any numerals other than phone numbers.
§  Jalan Veteran 1310 (Veteran Street 1310)
§  Jalan Veteran Thirty-one
  1. The bottom right-hand corner of the invitation is reserved for special instructions.
ü  Black tie
ü  Dress : smart, casual

Membuat Data Dengan Disertai dengan Diagram


Mata Pelajaran Yang Rawan Remidi di SMAN 2 Lamongan
Entah kenapa dari dulu sampai sekarang pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan atau sering disebut PKn itu jika Ulangan Harian atau Ujian Akhir Sekolah kerap sekali anak-anak terkena remidi. Pembelajaran PKn sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Mata pelajaran PKn diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal memiliki mental yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang akan dihadapi. Namun sampai sekarang Pkn masih saja banyak yang nilainya jelek, nilai yang kurang dari KKM bahkan lebih parah. Padahal siswa-siswa brtujuan untuk mencapai nilai dari KKM atau bahkan lebih.
Selama ini proses pembelajaran PKn yaitu guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang pasif. Guru mengajar dengan metode konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk, diam, dengar, catat dan hafal (3DCH), sehingga Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa. Kondisi seperti itu tidak akan  meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran PKn. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak seperti yang diharapkan. Selama ini siswa-siswa masih kurang aktif dalam hal bertanya dan menjawab, siswa yang yang aktif hanya 55 %, dan siswa yang mempunyai kemampuan menjawab  40%, hasil yang dicapai siswa sangat jauh dari memuaskan, dimana hanya mendapat daya serap kurang dari 60% atau nilai rata-rata kelas kurang dari 5, berdasarkan analisis situasi atau latar belakang tersebut saya berkeinginan untuk memperbaiki atau mengadakan inovasi pembelajaran.
Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dalam pengajaran PKn dilakukan suatu inovasi. Jika dalam pembelajaran yang  terjadi sebagian besar dilakukan oleh masing-masing siswa, maka akan diupayakan peningkatan pemahaman siswa. Permasalahan ini  adalah  tindakan apa yang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn. Banyak faktor yang mungkin bisa menjadi penyebab terjadi permasalahan tersebut. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, kreatif, bisa bekerja sama dan membangun daya pikir yang optimal. Pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Faktor-faktor penyebab menjadikan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan menjadi pelajaran yang rawan remidi:
1.      Banyak Menghafal.
2.      Banyaknya istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga susah untuk dihafal.
3.      Banyaknya pendapat-pendapat dari pakar kenegaraan.
4.      Perlu waktu yang cukup lama untuk menghafal.
5.      Untuk menghafal perlu ketenangan atau tergantung dengan perasaan
6.      Dengan didasari niat yang ikhlas
7.      Berisi aturan-aturan negara dengan sedikit pelajaran moral.
8.      Ketika guru menerangkan, banyak siswa yang tidak memperhatikan.
9.      Rata-rata siswa belajar kurang memahami dll.


Tidak hanya Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga Matematika dan Fisika juga kerap sekali rawan remidi, ini di sebabkan oleh kemampuan menghitung yang lemah. Ini dapat saya akui sendiri karena memang banyak siswa-siswa yang lemah dalam perhitungan angka-angka.  
Berdasarkan hasil dari resensi terhadap nilai dari pelajaran PKn, Sejarah, Matematika, dan Fisika tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 1.1
Nilai Hasil UH1, UTS, UH2
Tahun Pelajaran 2012/2013
Mata Pelajaran
UH1
UTS
UH2
Jumlah
Rata-Rata
Pendidikan Kewarganegaraan
78
77
48
203
67,6
Matematika
75
67
-
142
71
Fisika
92
69
-
161
80,5
Jumlah
167
213
48


Rata-Rata
83,5
71
48




Kesimpulan : Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa meskipun nilai UTS PKn berada di atas nilai PKn yang UH2 akan tetapi jika dijumlah secara keseluruhan kemudian dibagi akan di peroleh nilai rata-rata 67,6. Dari hasil tersebut, untuk memperoleh nilai rata-rata di atas KKM maka memerlukan remidi atau ulangan harian ulang untuk dapat mengangkat nilai yang masih rendah/minimum di bawah KKM. Hal tersebut juga berlaku untuk pelajaran matematika dan fisika. Nilai matematika UH1 dan UTS masih di bawah KKM dengan rata-rata 71. Kemudian Fisika, meskipun nilai UTSnya di bawah KKM, akan tetapi nilai UH1nya di atas KKM itu akan membantu karena rata-ratanya adalah 80,5.
Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2
JUMLAH SISWA YANG MENGIKUTI
REMIDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kelas
UH1
UTS`
UH2
JUMLAH
RATA-RATA
X.10 SMAN 2 Lamongan
27
30
24
81
27

Kesimpulan:    Bahwasannya setiap UH/UTS rata-rata anak yang mengikuti Remidi PKn adalah 27 siswa dan dari tabel dapat diketahui bahwa kelas X.10 SMAN 2 Lamongan mengalami penaikan jumlah siswa dan kemudian mengalami penurunan siswa. Tingkat terkecil yang dicapai adalah pada UH2 dengan jumlah 24 anak.





Untuk mengetahui presentase perbandingan nilai UH1, UTS dan UH2 PKn dapat dipaparkan pada diagram di bawah.
Diagram1.1

Kesimpulan:    Bahwa persentase terbesar berada pada UTS dan UH1 dengan persentase sebesar 38% lalu  disusul oleh UH2 diposisi kedua dengan persentase sebesar 24% .

Sedangkan untuk pelajaran Matematika Diagram 1.2

Kesimpulan: Persentase tertinggi berada pada UH1 dengan 53% , kemudian disusul posisi kedua yaitu UTS dengan 47% dan yang terakhir 0% ini di karenakan belum diadakannya Ulangan Harian.
Kemudian untuk pelajaran Fisika Diagram 1.3

 Kesimpulan: Persentase tertinggi berada pada UH1 dengan 58% , kemudian disusul posisi kedua yaitu UTS dengan 47% dan yang terakhir 0% ini di karenakan belum diadakannya Ulangan Harian.



Jadi kesimpulan yang dapat diperoleh dari tabel, dan diagram diatas bahwa :
1.      Sebaiknya anak-anak belajarnya di tingkatkan
2.      Selalu memperhatikan guru ketika menerangkan
3.      Selalu aktif untuk bertanya, supaya pengetahuannya luas
4.      Jangan menyepelekan sesuatu hal.